01 Mei, 2009

Komunikasi dalam Keluarga (Family Communication)


Komunikasi yang baik merupakan syarat utama dalam menjalin segala hubungan, tidak terkecuali hubungan di dalam keluarga.
Sebuah keluarga akan serasa berada di tepi jurang yang terjal, bila masalah komunikasi antar anggota keluarga dibiarkan berlarut-larut.
Hubungan orangtua dan anak ataupun suami dan istri bisa menjadi renggang bila tidak didasari dengan pondasi komunikasi yang kuat.
Beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menjalin komunikasi terbuka dengan anggota keluarga:

Terapkan dasar kebersamaan
Dalam dasar kebersamaan, terapkanlah keterbukaan komunikasi yang diawali dengan konsep “KITA”, bukan “AKU” atau “KAMU”. Rangkullah seluruh keluarga dalam setiap aspek pengambilan keputusan. Apalagi bila keputusan yang diambil berpengaruh terhadap keluarga, baik langsung maupun tidak langsung. Misalnya keputusan untuk membuka usaha baru, pindah kerja, atau sekadar rencana liburan.

Komunikasi positif
Belajarlah untuk selalu mengemukakan segala sesuatunya dengan baik dan positif. Kalau terjadi masalah, atasilah dengan penuh kesabaran. Pandanglah setiap masalah dari beberapa sudut pandang yang berbeda. Baru setelah itu tentukan langkahlangkah selanjutnya dan komunikasikan dengan positif melalui bahasa-bahasa yang bijaksana dan tenang.

Jadilah pendengar yang baik
Dengan menjadi pendengar yang baik, anggota keluarga akan menganggap Anda sebagai orang yang tepat untuk diajak bicara. Dengan demikian, keterbukaan di dalam keluargapun akan terangkai. Untuk menjadi pendengar yang baik Anda harus selalu memusatkan diri Anda kepada lawan bicara, bersikap empati, menyimak, dan jangan memotong pembicaraan. Bila hal ini berhasil diterapkan bukan hanya hubungan keluarga yang anda miliki, namun juga hubungan persahabatan.

Hindari asumsi
Hindari pikiran curiga dan asumtif. Bila Anda belum yakin terhadap suatu masalah, jangan menarik kesimpulan sendiri. Biasakanlah mencari kejelasan sebuah permasalahan dengan membicarakannya.

Ciptakan kehangatan
Jangan biarkan suasana dingin dan beku meliputi keluarga Anda. Mungkin secara tak sadar Anda tenggelam dalam kesibukan kerja. Hingga di rumahpun Anda tetap asyik mengerjakan tugas kantor dengan laptop Anda. Ikut sertalah dalam setiap kegiatan keluarga dan jangan pelit untuk memuji anak ataupun pasangan.

Variatif
Bila Anda mengaku mengenal anggota keluarga dengan baik, maka bila ada keluarga yang memiliki suasana hati yang tidak enak, Anda akan segera mengetahuinya. Di saat inilah Anda harus lebih variatif dan spontan. Cobalah melontarkan obrolan-obrolan ringan. Kalau memungkinkan bisa juga ngobrol-ngobrol sekeluarga sambil makan malam di luar.

Bila Anda terus konsisten menerapkan point-point di atas, maka kemungkinan besar intisari dari sebuah keluarga bahagia akan Anda temukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar