17 Maret, 2009

Cash is the King

Dalam bisnis – apalagi kalau umurnya masih muda – kas merupakan raja. Kalau kas kita kedodoran, bisnis pun bisa mandeg. Untuk itu kita harus pandai-pandai mengatur cash flow (arus keuangan) agar bisnis pun langgeng.

Mengatur cash flow memang gampang-gampang susah. Kuncinya adalah menjaga keseimbangan antara waktu pembayaran kepada suplier dan waktu penagihan kepada pelanggan kita. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah menghitung cash flow Anda. Buatlah perkiraan cash flow Anda untuk tiga bulan ke depan, setahun ke depan, bahkan cash flow mingguan bila bisnis Anda tidak stabil. Perkiraan cash flow yang akurat dapat menjadi peringatan bagi Anda bila terdapat potensi masalah. Membuat rancangan cash flow tentu tidak mudah. Dibutuhkan pengalaman mengingat banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Mulai dari sejarah pembayaran para pelanggan, perkiraan pengeluaran di masa mendatang dan kesabaran vendor Anda dalam hal pembayaran. Hati-hati dalam membuat asumsi. Asumsi Anda harus didasarkan pada fakta yang ada. Jangan lupa memperkirakan peningkatan modal dan bunga pinjaman pada perkiraan pengeluaran Anda. Mulailah membuat perkiraan cash flow Anda dengan menambahkan kas yang ada pada awal periode dengan kas yang akan diterima dari berbagai sumber.

Di samping penerimaan, Anda juga harus membuat perkiraan pengeluaran secara akurat. Tak hanya kapan uang harus dikeluarkan, tetapi juga untuk apa uang tersebut dikeluarkan. Buatlah kategori untuk semua pengeluaran yang signifikan, seperti sewa, inventaris bila pembeliannya secara tunai, upah dan gaji, pajak, pembayaran utang, biaya transportasi serta pembelian kebutuhan perusahaan. Hal kedua yang perlu dilakukan dalam cash flow management adalah mendorong pelanggan untuk lebih cepat membayar tagihan dan memperpanjang jangka pembayaran selama mungkin. Kalau saja Anda bisa mendapatkan pembayaran tunai begitu barang terjual, tentunya tidak akan ada masalah dengan aliran dana. Namun, pada kenyataannya hal ini sulit diwujudkan.

Solusinya hanya dengan mendorong agar pelanggan membayar lebih cepat. Hal ini bisa dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya dengan menawarkan diskon kepada mereka yang bisa membayar tagihan lebih cepat dari waktu jatuh tempo atau meminta pelanggan membayar deposit saat melakukan pembelian. Hal ini dapat menjaga kelancaran arus pemasukan Anda. Pertumbuhan usaha yang pesat tentu membahagiakan, tetapi sebenarnya hal ini juga mengandung risiko. Awasi dengan ketat pengeluaran Anda. Tiap kali melihat pengeluaran lebih banyak daripada pendapatan. Anda harus segera mengkajinya untuk melihat pengeluaran mana yang dapat dihemat atau dikontrol.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menahan laju pengeluaran kas. Anda dapat memanfaatkan tenggat waktu yang diberikan oleh suplier (pemasok barang) untuk menahan laju uang keluar. Berkomunikasilah dengan para suplier jika Anda terpaksa menunda pembayaran, sehingga mereka tahu kondisi keuangan Anda. Gunakan juga electronic banking dalam pembayaran, sehingga Anda dapat membayar pada hari terakhir tenggat pembayaran tanpa terhitung terlambat.

Berhati-hatilah dengan aliran dana Anda. Karena aliran dana mempengaruhi kelangsungan bisnis Anda. Ingat, cash is king!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar