17 Maret, 2009

Pendidikan Anak ... Sebuah Investasi (Children education ... An investment)

Biaya pendidikan dari tahun ke tahun semakin mahal. Jangankan untuk perguruan tinggi, kini masuk sekolah dasar pun tak jarang harus mengeluarkan uang hingga jutaan rupiah.

Meski biaya pendidikan tinggi, orangtua pasti akan tetap berusaha menyekolahkan anaknya. Beberapa malah berusaha mati-matian agar sang anak bisa masuk sekolah favorit, walaupun kadang biayanya tak masuk akal. Menariknya, banyak orangtua yang melakukan hal tersebut karena menganggap pendidikan adalah sebuah investasi, dengan harapan uang yang dikeluarkan untuk pendidikan anak akan kembali. Bila ditelaah lagi, tujuan tersebut tampaknya malah menempatkan anak sebagai aset yang suatu saat nanti harus membayar hutang atas biaya pendidikan yang dikeluarkan orangtua. Tentu saja hal ini sudah meleset dari arti sesungguhnya investasi pendidikan anak.

Perlu ditanamkan bahwa tujuan investasi pendidikan adalah agar hasilnya dapat dinikmati oleh anak itu sendiri. Pembiayaan yang dilakukan orangtua merupakan kewajiban yang tak perlu mengharapkan imbalan. Berharap saja bekal pendidikan yang diberikan orangtua bisa membuka jalan anak untuk menjadi orang yang sukses. Tentu kesuksesannya tersebut akan mengangkat derajat dan martabat orangtua serta keluarga. Jadi memang benar bila dikatakan pendidikan anak merupakan suatu investasi. Namun, bukanlah investasi yang menghasilkan uang, melainkan kehidupan anak yang lebih baik di masa depan. Untuk itu, orangtua perlu mempersiapkan dana pendidikan anak sedini mungkin. Bahkan lebih baik sudah dimulai sejak anak dilahirkan, sehingga orangtua memiliki waktu cukup panjang dalam berinvestasi.

Dana pendidikan anak bisa dipersiapkan dengan mengikuti program asuransi pendidikan anak atau tabungan pendidikan anak. Dalam asuransi pendidikan anak, orangtua akan menjalin kontrak dengan perusahaan asuransi dengan menyetujui membayar premi asuransi secara berkala kepada perusahaan asuransi. Jumlah dana pendidikan tertentu akan diberikan perusahaan asuransi pada saat anak memasuki usia sekolah sesuai dengan jenjang pendidikannya.


Sedangkan tabungan pendidikan adalah kontrak orangtuadengan bank untuk mendebit sejumlah uang yang disetorkan ke dalam rekening tabungan pendidikan anak. Dana simpanan tersebut baru bisa diambil saat si anak masuk sekolah. Hasil tabungan di bank sebenarnya lebih besar daripada asuransi pendidikan. Namun, jika terjadi risiko kematian pada orangtua, dana pendidikan
anak terancam berhenti. Sebelum melakukan investasi pendidikan anak, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan orangtua.
Pertama, perkirakanlah terlebih dahulu berapa biaya pendidikan anak nantinya sesuai dengan jenjang pendidikan. Carilah informasi berapa biaya pendidikan saat ini dan berapa biaya itu kelak dengan memperhitungkan inflasi saat anak masuk usia sekolah.
Kedua, hitung berapa kesanggupan orangtua saat ini untuk melakukan investasi.
Ketiga,
pilih produk asuransi pendidikan maupun tabungan pendidikan yang setoran investasinya bisa diubah sewaktu-waktu sesuai kondisi keuangan.
Pendidikan anak memang sebuah investasi. Karena itu sebelum menjalaninya, orangtua perlu menajamkan tujuan investasi tersebut, yaitu untuk mengantarkan anak menuju masa depan yang cerah. Selain itu, layaknya investasi lain, investasi pendidikan juga perlu didukung dengan perencanaan yang kuat agar dapat terus berjalan.

1 komentar:

  1. siip
    memang membuat investasi untuk pendidikan anak sangat penting kedepan, trims ya tips nya sangat berguna untuk memanage investasi untuk anak kedepan
    salam

    fikri

    BalasHapus