Geliat dunia properti dan real estate semakin terasa gairahnya. Kebutuhan akan tempat tinggal dan populasi manusia yang makin membeludak menjadi pemicu utama. Di tengah kondisi itu, pilihan antara rumah atau apartemen sering menjadi pertimbangan. Berbagai faktor memaksa masyarakat berpikir ulang tentang tempat tinggal yang ideal.
Dahulu, fungsi rumah hanya sekadar kebutuhan ‘mondok’ saja. Namun seiring dengan kehidupan manusia yang makin modern serta tuntutan zaman serba cepat dan praktis, hadirlah konsep hunian apartemen yang menjamur belakangan ini. Bagi masyarakat kalangan menengah, tinggal di apartemen atau rumah bisa jadi sama saja. Namun, masing-masing tetap saja memiliki plus dan minus.
Rumah
Pernyataan “Rumahku istanaku” tentu akrab di telinga Anda. Pernyataan ini seakan menjelaskan bahwa Anda bisa membangun konsep hunian sesuai dengan yang diinginkan. Intinya, rumah lebih bisa menjadi bangunan tumbuh. Berulang kali merenovasi rumah tak menjadi masalah. Selain itu, dengan ruangan yang lapang dapat menunjang berbagai aktivitas yang dilakukan oleh anggota
keluarga. Dengan maraknya pembangunan sarana modern dan bisnis terpadu, membuat lahan untuk pembangunan rumah menjadi terbatas khususnya di tengah kota. Sehingga lokasi perumahan menjadi beralih ke pinggir kota atau jauh dari pusat kota. Dampaknya, biaya yang dikeluarkan semakin bertambah (biaya tol dan BBM). Di samping itu, Anda juga harus cermat memilih lokasi agar terhindar dari banjir.
Apartemen
Dengan mengusung konsep hunian yang modern dan praktis, apartemen bisa jadi sebuah solusi ideal bagi masyarakat yang tingkat mobilitasnya tinggi. Akses lokasi yang strategis menuju kantor, pusat bisnis, pendidikan, hiburan dan pusat perbelanjaan menjadi alasan mengapa tempat tinggal seperti ini dipilih sebagai hunian. Selain itu, efisiensi waktu dan kemudahan akses menjadi kebutuhan utama menghindari kemacetan lalu lintas di kota besar.
Tinggal di apartemen menawarkan beragam fasilitas yang menguntungkan dan memudahkan bagi penghuninya. Sistem pengelolaan mulai dari sistem pengolahan sampah, sistem instalasi, bebas banjir, tingkat keamanan dan berbagai fasilitas dapat dinikmati penghuni di kompleks apartemen. Mulai dari pusat ATM, minimarket, pusat kebugaran, jogging track, kolam renang, pusat perawatan kecantikan dan beberapa di antaranya menyediakan business center bahkan mixed use apartment yang dilengkapi pusat perbelanjaan, perkantoran atau hotel. Namun, bukan berarti tinggal di apartemen tak ada minus-nya. Hal-hal seperti ruang yang terbatas gerak tumbuhnya ( luas bangunan tidak dapat ditambah ), biaya maintenance yang terbilang mahal ketimbang rumah dan juga rawan gempa. Dan yang perlu diingat, hidup di apartemen membutuhkan rasa toleransi yang tinggi. Penghuni harus hidup “berbagi” dengan penghuni apartemen lainnya. Misalnya seperti halaman, tempat parkir dan tempat terima tamu. Anda harus berbagi dan tidak bisa seperti di rumah sendiri.
Jadi, pilih rumah atau apartemen? Semuakembali pada kebutuhan dan selera Anda masing-masing.
Dahulu, fungsi rumah hanya sekadar kebutuhan ‘mondok’ saja. Namun seiring dengan kehidupan manusia yang makin modern serta tuntutan zaman serba cepat dan praktis, hadirlah konsep hunian apartemen yang menjamur belakangan ini. Bagi masyarakat kalangan menengah, tinggal di apartemen atau rumah bisa jadi sama saja. Namun, masing-masing tetap saja memiliki plus dan minus.
Rumah
Pernyataan “Rumahku istanaku” tentu akrab di telinga Anda. Pernyataan ini seakan menjelaskan bahwa Anda bisa membangun konsep hunian sesuai dengan yang diinginkan. Intinya, rumah lebih bisa menjadi bangunan tumbuh. Berulang kali merenovasi rumah tak menjadi masalah. Selain itu, dengan ruangan yang lapang dapat menunjang berbagai aktivitas yang dilakukan oleh anggota
keluarga. Dengan maraknya pembangunan sarana modern dan bisnis terpadu, membuat lahan untuk pembangunan rumah menjadi terbatas khususnya di tengah kota. Sehingga lokasi perumahan menjadi beralih ke pinggir kota atau jauh dari pusat kota. Dampaknya, biaya yang dikeluarkan semakin bertambah (biaya tol dan BBM). Di samping itu, Anda juga harus cermat memilih lokasi agar terhindar dari banjir.
Apartemen
Dengan mengusung konsep hunian yang modern dan praktis, apartemen bisa jadi sebuah solusi ideal bagi masyarakat yang tingkat mobilitasnya tinggi. Akses lokasi yang strategis menuju kantor, pusat bisnis, pendidikan, hiburan dan pusat perbelanjaan menjadi alasan mengapa tempat tinggal seperti ini dipilih sebagai hunian. Selain itu, efisiensi waktu dan kemudahan akses menjadi kebutuhan utama menghindari kemacetan lalu lintas di kota besar.
Tinggal di apartemen menawarkan beragam fasilitas yang menguntungkan dan memudahkan bagi penghuninya. Sistem pengelolaan mulai dari sistem pengolahan sampah, sistem instalasi, bebas banjir, tingkat keamanan dan berbagai fasilitas dapat dinikmati penghuni di kompleks apartemen. Mulai dari pusat ATM, minimarket, pusat kebugaran, jogging track, kolam renang, pusat perawatan kecantikan dan beberapa di antaranya menyediakan business center bahkan mixed use apartment yang dilengkapi pusat perbelanjaan, perkantoran atau hotel. Namun, bukan berarti tinggal di apartemen tak ada minus-nya. Hal-hal seperti ruang yang terbatas gerak tumbuhnya ( luas bangunan tidak dapat ditambah ), biaya maintenance yang terbilang mahal ketimbang rumah dan juga rawan gempa. Dan yang perlu diingat, hidup di apartemen membutuhkan rasa toleransi yang tinggi. Penghuni harus hidup “berbagi” dengan penghuni apartemen lainnya. Misalnya seperti halaman, tempat parkir dan tempat terima tamu. Anda harus berbagi dan tidak bisa seperti di rumah sendiri.
Jadi, pilih rumah atau apartemen? Semuakembali pada kebutuhan dan selera Anda masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar