Banjir, gempa bumi, kebakaran, dan kecelakaan transportasi adalah serangkaian bencana yang belakangan terjadi di Indonesia. Kini saatnya Anda sadar pentingnya menjaga harta yang dimiliki dari bencana.
Berbagai sejarah bencana alam yang pernah terjadi di Indonesia menunjukkan bahwa negeri ini adalah wilayah yang rawan bencana. Setiap bencana terjadi, pastinya menimbulkan kerugian yang tidak sedikit. Kerugian tersebut bisa berupa moril, materi, bahkan nyawa manusia.
Lalu, pernahkah Anda membayangkan bencana tersebutterjadi pada Anda? Takdir memang di tangan Tuhan. Sebagai manusia kita hanya bisa berdoa dan berusaha. Saat ini Anda pasti sudah memiliki sejumlah harta yang dikumpulkan dari hasil usaha bertahun-tahun, seperti tabungan, deposito, rumah, kendaraan, atau bisnis itu sendiri. Semua itu harus Anda jaga dan persiapkan dalam menghadapi bencana. Beberapa persiapan yang perlu dilakukan antara lain:
1. Jangan simpan semua harta di rumah
Menyimpan semua harta di rumah sangatlah berisiko. Bila rumah Anda yang tertimpa bencana, dapat dipastikan seluruh harta juga akan musnah. Simpanlah di bank, belikan tanah di daerah lain, atau investasikan uang Anda ke beberapa tempat.
2. Miliki aset
Banyak di antara kita yang masih menyimpan sebagian harta dalam bentuk uang tunai. Padahal, uang tunai terbuat dari bahan yang mudah sobek, basah, atau terbakar. Alihkan harta Anda dalam bentuk aset. Emas adalah pilihan yang tepat karena terbuat dari bahan yang kuat dan tak lekang ditelan zaman, sehingga bila terjadi bencana aset Anda bisa bertahan.
3. Simpan surat-surat penting di safe deposit box
Surat-surat penting adalah dokumen yang dapat membuktikan kepemilikan, pencapaian, atau penandaan atas suatu hal. Surat akta jual beli rumah, BPKB, atau ijazah janganlah sampai hilang atau rusak. Maka, simpanlah surat-surat tersebut di safe deposit box di bank.
Sebenarnya bukan hanya harta saja yang harus dijaga, diri Anda dan keluarga juga tak kalah penting. Jangan sampai keluarga, terutama anak-anak, kerepotan karena orangtua mereka tidak diberi umur panjang. Memang tak ada yang mengharapkan, namun persiapan demi masa depan anak-anak harus diperhitungkan.
1. Ajari anak mengelola keuangan
Berapa pun harta yang dimiliki jika tidak dikelola dengan baik, maka akan cepat habis. Untuk itu, sedini mungkin anak-anak sudah diajarkan cara mengelola keuangan. Ajari anak berbelanja secara bijak, menyisihkan uang untuk ditabung, atau melakukan penghematan.
2. Ambil asuransi jiwa
Dengan mengambil asuransi jiwa, bila Anda tidak diberi umur panjang, pasangan dan anak-anak akan memiliki sejumlah dana yang bisa mereka gunakan untuk membiayai hidupnya selama beberapa tahun ke depan.
3. Proteksi dalam persiapan dana pendidikan anak
Siapkan dana pendidikan untuk anak-anak Anda sejak dini, baik melalui asuransi pendidikan, tabungan pendidikan, atau dalam bentuk lain seperti emas, reksadana atau tanah.
Di tengah bencana yang datang silih berganti, tindakan berjaga-jaga sangatlah penting. Jangan sampai kurangnya persiapan yang dilakukan berdampak buruk kepada Anda dan keluarga. Seperti perkataan seorang bijak: “Bila Anda gagal dalam bersiap-siap, maka bersiap-siaplah untuk maka bersiap-siaplah untuk gagal”.
Berbagai sejarah bencana alam yang pernah terjadi di Indonesia menunjukkan bahwa negeri ini adalah wilayah yang rawan bencana. Setiap bencana terjadi, pastinya menimbulkan kerugian yang tidak sedikit. Kerugian tersebut bisa berupa moril, materi, bahkan nyawa manusia.
Lalu, pernahkah Anda membayangkan bencana tersebutterjadi pada Anda? Takdir memang di tangan Tuhan. Sebagai manusia kita hanya bisa berdoa dan berusaha. Saat ini Anda pasti sudah memiliki sejumlah harta yang dikumpulkan dari hasil usaha bertahun-tahun, seperti tabungan, deposito, rumah, kendaraan, atau bisnis itu sendiri. Semua itu harus Anda jaga dan persiapkan dalam menghadapi bencana. Beberapa persiapan yang perlu dilakukan antara lain:
1. Jangan simpan semua harta di rumah
Menyimpan semua harta di rumah sangatlah berisiko. Bila rumah Anda yang tertimpa bencana, dapat dipastikan seluruh harta juga akan musnah. Simpanlah di bank, belikan tanah di daerah lain, atau investasikan uang Anda ke beberapa tempat.
2. Miliki aset
Banyak di antara kita yang masih menyimpan sebagian harta dalam bentuk uang tunai. Padahal, uang tunai terbuat dari bahan yang mudah sobek, basah, atau terbakar. Alihkan harta Anda dalam bentuk aset. Emas adalah pilihan yang tepat karena terbuat dari bahan yang kuat dan tak lekang ditelan zaman, sehingga bila terjadi bencana aset Anda bisa bertahan.
3. Simpan surat-surat penting di safe deposit box
Surat-surat penting adalah dokumen yang dapat membuktikan kepemilikan, pencapaian, atau penandaan atas suatu hal. Surat akta jual beli rumah, BPKB, atau ijazah janganlah sampai hilang atau rusak. Maka, simpanlah surat-surat tersebut di safe deposit box di bank.
Sebenarnya bukan hanya harta saja yang harus dijaga, diri Anda dan keluarga juga tak kalah penting. Jangan sampai keluarga, terutama anak-anak, kerepotan karena orangtua mereka tidak diberi umur panjang. Memang tak ada yang mengharapkan, namun persiapan demi masa depan anak-anak harus diperhitungkan.
1. Ajari anak mengelola keuangan
Berapa pun harta yang dimiliki jika tidak dikelola dengan baik, maka akan cepat habis. Untuk itu, sedini mungkin anak-anak sudah diajarkan cara mengelola keuangan. Ajari anak berbelanja secara bijak, menyisihkan uang untuk ditabung, atau melakukan penghematan.
2. Ambil asuransi jiwa
Dengan mengambil asuransi jiwa, bila Anda tidak diberi umur panjang, pasangan dan anak-anak akan memiliki sejumlah dana yang bisa mereka gunakan untuk membiayai hidupnya selama beberapa tahun ke depan.
3. Proteksi dalam persiapan dana pendidikan anak
Siapkan dana pendidikan untuk anak-anak Anda sejak dini, baik melalui asuransi pendidikan, tabungan pendidikan, atau dalam bentuk lain seperti emas, reksadana atau tanah.
Di tengah bencana yang datang silih berganti, tindakan berjaga-jaga sangatlah penting. Jangan sampai kurangnya persiapan yang dilakukan berdampak buruk kepada Anda dan keluarga. Seperti perkataan seorang bijak: “Bila Anda gagal dalam bersiap-siap, maka bersiap-siaplah untuk maka bersiap-siaplah untuk gagal”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar